Cara membuat Bibit rambutan dengan cara okulasi/tempel

Cara menanam Rambutan Okulasi, gb. Wikipedia 

Teknik okulasi adalah salah satu cara pembibitan tanaman dengan cara buatan atau vegetatif. Dengan teknik ini Anda bisa menggabungkan dua jenis tanaman dengan keunggulan berbeda dalam satu bibit. Teknik ini bisa menjadi cara efektif dalam pemulyaan tanaman. Pada bibit rambutan Anda juga dapat membuatnya dengan teknik okulasi ini.
Satu syarat penting yang harus ada dalam melakukan teknik okulasi adalah kambium. Kambium adalah jaringan pada pohon jenis akar tunggang dan berbiji belah. Fungsi utama dari kambium adalah membelah diri sebagai fondasi dari pertumbuhan pohon dan batang. Kambium bisa Anda temukan pada tanaman rambutan. Itu artinya, tepat bila Anda membuat bibit rambutan dengan teknik okulasi.

Keunggulan Bibit Rambutan Dengan Teknik Okulasi

Berkat teknik okulasi Anda bisa mendapatkan bibit rambutan yang unggul, itulah keunggulan dari teknik okulasi.. Biasanya karena teknik okulasi menyatukan bibit hasil cangkokan dari tanaman rambutan dengan jenis akar kuat dan tahan hama dengan ranting tunas dari tanaman rambutan dengan buah manis dan tebal. Jadilah bibit rambutan dengan gabungan dua unggulan, berakar kuat, tahan hama dan berbuah tebal dan manis.
Tidak sulit melakukan teknik okulasi bibit rambutan. Satu catatan penting Anda harus memahami jenis-jenis dari tanaman rambutan dan keunggulannya. Dengan ini Anda bisa menciptakan bibit rambutan dengan penggabungan dalam berbagai variasi unggulan. Hasil dari bibit rambutan unggulan buatan Anda ini bisa Anda jual lagi sebagai komoditas dengan angka yang cukup menjanjikan.

Teknik Okulasi Untuk Bibit Rambutan

Berikut ini adalah teknik okulasi dalam membuat bibit rambutan :
  1. Pilih musim awal penghujan untu saat yang tepat untuk melakukan okulasi bibit rambutan Anda. Karena teknik okulasi ini cukup rentan dengan paparan sinar matahari berlebihan. Udara yang lembab sangat efektif membantu proses pertumbuhan tunas menjadi bibit rambutan sempurna.
  2. Pada beberapa minggu sebelumnya siapkan pembentukan mata tunas pada indukan kedua dengan unggulan lebih pada produktivitas buah dan kualitas buahnya. Caranya tebas daun pada ranting yang akan Anda ambil. Cara ini akan memicu munculnya mata tunas pada batang.
  3. Siapkan bibit pohon pangkal dengan usia sekitar satu tahun. Beberapa memilih menggunakan bibit hasil cangkokan dengan pertimbangan bibit memiliki ke identikan dengan indukan lebih baik dari sekedar bibit dari biji. Karena disini Anda mengharapkan bibit pangkal dengan akar kuat, Anda perlu memastikan bahwa bibit Anda memang dari jenis dengan akar kuat.
  4. Bersihkan batang sekitar 15 cm dari bawah, lalu potong kulit batang pada area ini dengan lebar keratin sekitar 8 cm membujur. Pada kedua ujung keratin sayat kearah bawah masing-masing 4 cm dengan pisau yang sudah Anda sterilkan.
  5. Tarik dengan tangan bagian kulit yang sudah Anda sayat hingga seperti penampakan lidah. Lalu potong lidah ini menjadi setengah.
  6. Ambil mata tunas dari indukan kedua tadi. Caranya Anda sayat pada kulit batang bertunas muda dengan ukuran 4 x 8 cm.
  7. Lalu potong ulang potongan kulit dengan mata tunas tadi hingga tepat sesuai dengan ukuran dari sayatan kulit pada bibit pangkal yang Anda siapkan pada poin 2 dan 3 tadi.
  8. Buang kayu yang menempel pada kulit bermata tunas tadi, Anda harus sangat berhati-hati karena Anda bisa saja justru merusak sayatan yang Anda buat.
  9. Setelah itu tempelkan sayatan kulit dengan mata tunas tadi tepat pada sayatan yang Anda buat pada bibit pangkal. Sekali lagi Anda harus pastikan keduanya bisa saling menutup dengan sempurna dan rapat.
  10. Lapis tempelan ini dengan paraffin panas, lalu ikat dengan tali rafia hingga tertutup sempurna. Pastikan segala proses hingga titik ini Anda lakukan secara streril. Ketika Anda menutup tempelan pastikan ikatan tidak terlalu ketat tapi juga jangan terlalu longgra hingga tempelan mudah lepas. Sisakan mata tunas untuk tetap menyembul keluar dan tak tertutup apapun karena mata tunas yang akan menjadi tanda keberhasilan okulasi.
  11. Buat naungan pada bibit rambutan hasil okulasi Anda ini terutama selama proses berjalan. Karena bungkustali rafia ini kadang kala menyebabkan keringat dan memberikan kelembaban berlebihan pada tempelan tadi.
  12. Salah satu tanda positif kalau teknik okulasi Anda sudah bekerja adalah dengan melihat adalah dengan melihat pada mata tunas yang Anda biarkan menyembul tadi. Jika mata tunas ini mudah Anda lepas bahkan hanya dengan sebuah sentuhan ringan saja, maka ini artinya okulasi Anda berjalan sukses.
  13. Setelah bibit rambutan hasil okulasi Anda sudah berusia ½ bulan, Anda harus melepas bungkus tali rafia tadi. Lalu iris kembali kurang lebih 10 cm diatas okulasi lalu Anda bengkokan kearah bawah. Bengkokan ini akan merangsang pertumbuhan mata okulasi lebih cepat.
sumber : http://www.jualbibitunggul.com/cara-membuat-bibit-rambutan-dengan-teknik-okulasi/

No comments:

Post a Comment

Tips Merawat Tanaman Hias di Musim Kemarau

  Tips Merawat Tanaman Hias di Musim Kemarau Musim kemarau seringkali menjadi momok bagi para pecinta tanaman hias. Pasalnya, cuaca yang ker...