Mengenal Jenis buah buah melon
Cara menanam Melon |
Sebenarnya Jenis buah buah melon beragam. namun hanya 3
kultivar yang populer dibudidayakan, yakni reticalatus, inodorus dan
cantalupensis.
1. Reticalatus. Jenis
buah melon ini merupakan kultivar paling populer. Bentuknya membulat dengan
kulit buah berwarna hijau dan teksturnya berjala, seperti terlapisi jaring.
Daging buah berwarna hijau muda hingga oranye.
2. Inodorus. Jenis
ini memiliki kulit buah yang mulus tidak berjala. Bentuknya membulat hingga
lonjong. Warna kulit buah kuning hingga kuning pucat kehijauan. Warna dagingnya
ada yang hijau, oranye hingga putih. Daging buah tidak beraroma.
3. Cantalupensis.
Jenis ini memiliki kulit buah yang bergelombang seperti labu, atau disebut
berjuring. Daging buah berwarna kuning atau oranye, aromanya sangat kuat.
Blewah termasuk dalam jenis ini.
Pembibitan tanaman buah melon
Tanaman buah melon untuk budidaya biasanya diperbanyak
secara generatif dari biji atau benih. Untuk budidaya buah melon seluas satu
hektar diperlukan bibit tanaman sekitar 16.000- 20.000 pohon atau setara dengan
500-700 gram benih buah melon.
Sebelum ditanam benih harus dikecambahkan terlebih dahulu.
Caranya dengan merendam benih dalam air hangat selama 6-8 jam. Bila benih belum
mengandung fungisida, bisa ditambahkan fungisida ke dalam air rendaman sesuai
dosis.
Setelah direndam benih ditiriskan dan ditebarkan diatas kain
basah atau kertas koran yang telah dibasahi. Biarkan selama 1-2 hari hingga benih
berkecambah. Jaga kelembaban kain atau kertas koran tersebut. Bila terlihat
kering percikan air secukupnya.
Kemudian siapkan polybag kecil atau baki persemaian. Isi
dengan media tanam berupa campuran tanah dengan kompos atau pupuk kandang
dengan perbandingan 2:1, lihat cara membuat media persemaian. Benamkan biji buah
melon sedalam 1-2 cm ke dalam media tanam tersebut.
Tempat persemaian sebaiknya dilindungi dengan atap plastik
bening atau sungkup. Hal ini diperlukan agar bibit yang tumbuh terlindungi dari
terik matahari yang berlebihan dan kucuran air hujan langsung. Media persemaian
harus terus dikontrol dan diperhatikan agar kelembabannya terjaga. Sirami
secara teratur namun jangan terlalu basah.
Proses penyemaian biasanya berlangsung hingga 10-14 hari. Atau
ditandai dengan tumbuhnya 2-3 helai daun. Pada fase ini bibit sudah siap
dipindahkan ke lokasi penanaman.
Budidaya buah melon
Persiapan lahan dan penanaman
Lahan untuk budidaya buah melon sebaiknya dibajak terlebih
dahulu untuk menghaluskan bongkahan tanah. Kemudian bentuk bedengan dengan
lebar 100-120 cm, tinggi 30-50 cm, panjang 10-15 meter dan jarak antar bedengan
50-60 cm.
Setelah itu berikan pupuk dasar berupa pupuk kompos atau
pupuk kandang sebanyak 15-20 ton/hektar. Tambahkan juga ZA, KCl dan SP-36 masing-masing
375 kg, 375 kg dan 250 kg untuk setiap hektarnya. Campurkan pupuk tersebut di
atas bedengan dan aduk hingga merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan
tersebut selama 2-4 hari.
Bila pH tanah yang akan digunakan untuk budidaya buah melon
kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton per hektar.
Campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar.
Kemudian tutup bedengan dengan plastik mulsa hitam perak.
Warna hitam menghadap ke tanah dan warna perak ke bagian luar. Buat lubang
tanam di atas mulsa tersebut. Dalam setiap bedengan terdapat dua baris lubang
tanam dengan jarak antar baris 60 cm dan jarak antar lubang dalam satu baris
50-60 cm. Penutupan mulsa minimal harus dilakukan 2 hari sebelum penanaman.
Langkah berikutnya tanam bibit yang telah disiapkan. Satu
bibit untuk setiap lubang tanam. Kemudian siram untuk agar tidak layu karena
kekeringan. Penanaman sebaiknya dilakukan di sore hari saat matahari tidak
terlalu terik.
Perawatan budidaya buah melon
a. Pemasangan ajir
Untuk menghasilkan buah yang bagus, tanaman harus ditopang
dengan ajir atau tongkat dari bilah bambu. Fungsinya agar buah yang dihasilkan
tidak bersentuhan dengan permukaan tanah. Selain itu agar terjadi penetrasi
sinar matahari ke seluruh bagian tanaman.
Pemasangan ajir hendaknya dilakukan sebelum tanaman tumbuh
besar. Biasanya sebelum umur tanaman 3 hari terhitung sejak pertama ditanam.
Hal ini dimaksudkan agar ajir yang ditancapkan tidak melukai akar tanaman.
Siapkan ajir sepanjang 1,5 meter. Tancapkan ajir tersebut
pada lubang tanam secara menyerong, ujung atasnya condong ke arah dalam
bedengan. Sehingga ajir-ajir tersebut saling bersilangan, membentuk huruf X.
Kemudian siapkan bilah bambu yang lebih panjang dan letakkan secara horisontal
diantara silangan ajir-ajir tersebut, ikat dengan tali rafia.
b. Penyiraman
Penyiraman yang teratur sangat diperlukan dalam budidaya buah
melon. Penyiraman hendaknya dilakukan setiap sore hingga umur tanaman satu
minggu. Kemudian penyiraman dilakukan setiap dua hari sekali.
Ketika musim hujan drainase harus berfungsi dengan baik.
Jangan biarkan lahan tergenang air. Tanaman buah melon tidak menghendaki tanah
yang terlalu basah.
c. Pemupukan susulan
Cara Pemupukan Melon |
Pemupukan susulan diperlukan mulai tanaman berumur satu
minggu. Pupuk yang diberikan sebaiknya berbentuk cair. Pupuk padat bisa
dilarutkan terlebih dahulu. Pupuk yang digunakan bisa pupuk cair organik atau pupuk
kimia buatan.
Pupuk susulan dengan pupuk kimia buatan diberikan sebanyak 6
kali. Pupuk dilarutkan dalam air kemudian disiramkan pada tanaman. Dosis
pemupukan 200-250 ml/tanaman. Berikut tabel kebutuhan pupuk untuk budidaya buah
melon:
Panduan praktis budidaya buah melon
d. Penyerbukan buatan
Pada musim kemarau penyerbukan dilakukan oleh serangga
penyerbuk. Namun saat musim hujan biasanya intensitas serangga penyerbuk
berkurang. Untuk mendapatkan kualitas yang baik lakukan penyerbukan buatan.
Penyerbukan buatan dilakukan pada pagi hari, sebelum pukul
10. Bila terlalu siang kuncup bunga sudah agak layu atau menutup. Lakukan
penyerbukan buatan pada bunga betina, terutama bunga yang ada pada cabang ke-9
hingga ke-13. Dalam satu pohon setidaknya bisa ditumbuhkan 3-4 calon buah.
Kemudian diseleksi lagi, sehingga buah yang dipelihara sampai panen cukup 1-2
per pohon, tergantung ukuran buahnya. Bila ukuran buahnya besar, cukup satu per
pohon.
e. Hama dan penyakit
Budidaya buah melon di daerah tropis seperti Indonesia cukup
rentan dengan serangan hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang budidaya buah
melon antara lain kutu daun, lalat buah, ulat daun, thrips, tungau. Sedangkan
penyakit yang menyerang antara lain antraknosa, busuk buah, busuk batang dan
mosaik.
Untuk menghindari serangan hama dan penyakit lakukan kultur
teknis seperti rotasi tanaman, pemupukan berimbang dan menjaga sanitasi kebun.
Bila hama dan penyakit telah menyerang semprot dengan pestisida yang cocok. Bisa
pestisida organik atau pestisida sintetis. Lakukan penyemprotan sesuai dengan
dosis anjuran.
Pemanenan
Biasanya budidaya buah melon siap dipanen setelah berumur 3
bulan. Tanda buah melon siap panen untuk jenis reticalatus antara lain serat
jala pada permukaan kulit tampak jelas dan kasar, permukaan kulit sekitar
tangkai terlihat retak-retak, warna kulit hijau kekuningan dan sudah
mengeluarkan aroma.
Buah buah melon sebaiknya dipetik pada tingkat kematangan
90% atau sekitar 3-7 hari sebelum matang penuh. Hal ini berguna untuk
memberikan waktu lebih pada distribusi.
Pemetikan dilakukan dengan memotong tangkai buah dengan
pisau atau gunting. Tangkai dipotong seperti huruf T, jadi bagian yang dipotong adalah yang
mengarah pada daun bukan pada buah. Pemanenan sebaiknya pada pagi hari sekitar
pukul 8-11 dan dilakukan secara bertahap. Pilih buah yang benar-benar telah
siap dipanen.
—–
Referensi dan sumber
:
http://alamtani.com/budidaya-melon.html diakses pada 17 nov 2014 pkl 08.42
gb dari :krumpuls.net
No comments:
Post a Comment